Sabtu, 18 Januari 2014

Kasus Etika : Waste Management, Inc.

Waste management , Inc (WMI) didirikan oleh dua sepupu Dean Buntrock dan Wayne Huizenga. Perusahaan bergerak dalam industri pembuangan limbah di AS. Waste menjadi perusahaan manajemen limbah terbesar di AS. Sayangnya pertumbuhan sebenarnya didukung oleh “kebijakan akuntansi yang agresif” dan ketika profitabiltas dan pertumbuhan riil melambat pada awal periode 1990-an,  Dean Buntrock dan rekan-rekannya mulai memanipulasi laporan keuangan perusahaan untuk menjaga tampilan kesuksesan perusahaan. Akhirnya, kurangnya pertumbuhan riil terungkap,  manajemen telah berubah dan penyelidikan dimulai. Pada bulan februari 1998, WMI mengumumkan penyajian kembali laba yang dilaporkan dalam periode 1992-1996, mengakui bahwa keuntungan telah digelembungkan sebesar $3,54 miliar sebelum pajak. Dampaknya harga saham WMI tidak menguntungkan dan pertumbuhan saham mulai rusak.
SEC menyelidiki dan memasukan tuntutan atas kecurangan besar-besaran terhadap mantan pejabat WMI,  Arthur Andersen sebagai auditor, dan beberapa mitra Arthur Andersen. Arthur Andersen dikenakan denda sebesar $7 juta, sedangkan mitra-mitranya dikenakan denda dan dilarang berpraktik lagi oleh SEC. untuk membayar tuntutan atas class action dari para pemegang saham, WMI membayar denda sebesar $677 juta , dan Arthur Andersen membayar denda $95 juta.
Pada bulan juli 1997, Buntrock menyerahkan jabatannya untuk Ronald T. Lemay yang sebelumnya adalah seorang eksekutif di Sprint Corp.  Pada  tanggal 29 oktober , setelah 3 bulan ia bekerja di WMI, ia mengundurkan diri dan kembali ke perusahaan lamanya. Namun,  Lemay telah melakukan penyelidikan atas manipulasi akuntansi yang kemudian menjadi titik awal untuk mengetahui perlunya penyajian kembali laporan keuangan periode 1992-1996 yang diperlukan untuk mengoreksi berbagai penggelembungan dan titik awal untuk investigasi SEC berikutnya. Dalam informasi yang di rilis SEC pada tanggal 28 maret 2002, SEC membuat tuduhan sebagai berikut :
Terdakwa secara curang memanipulasi hasil keuangan perusahaan untuk memenuhi target laba yang telah ditentukan dengan secara tidak tepat menghilangkan dan menunda beban periode berjalan untuk melakukan banyak praktik akuntansi yang tidak benar untuk mencapai tujuan ini. Diantaranya :
·         Menghindari beban penyusutan truk sampah mereka dengan menetapkan nilai sisa yang tidak mendukung dan meningkat sisanya serta memeperpanjang masa manfaat.
·         Menetapkan nilai sisa dengan sewenang-wenang pada asset lain yang sebelumnya tidak memiliki nilai sisa.
·         Gagal untuk mencatat beban penurunan nilai dari tempat pembungan sampah karena mereka telah dipenuhi dengan sampah.
·         Menolak untuk mencatat beban yang diperlukan untuk menghapus biaya akibat ketidaksuksesan dan pengabaian proyek pengembangan tempat pembungan sampahnya.
·         Membentuk cadangan lingkungan yang meningkat sehubungan dengan akuisisi sehingga kelebihan cadangan dapat digunakan untuk menghindari pencatatan beban usaha yang tidak terkait.
·         Mengkapitalisasi berbagai biaya secara tidak benar
·         Gagal untuk membentuk cadangan yang cukup untuk membayar pajak penghasilan dan biaya-biaya lainnya.
Manipulasi ini menimbulkan jumlah agregat selama periode 992-1996 seperti ditunjukan oleh penyajian kembali kumulatif yang diumumkan pada awal tahun 1998 sebagaimana dilaporkan dalam keluhan SEC. Arthur Andersen melanjutkan tugasnya sebagai auditor perusahaan tetapi dengan pengawasan komite audit dan melibatkan KAP Big 5 lainnyauntuk mengawasi penyajian kembali laporan keuangan. Pada bulan februari 1998 WMI mengumumkan bahwa perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan untuk periode 1992-1996 serta tiga kuatal pertama tahun 1997. Dalam penyajian kembali, melalui tiga kuartal pertama, perusahaan mengakui secara material telah menggelembungkan laba sebelum pajak sekitar $1,7 miliar dan mengecilkan elemen tertentu dari beban pajaknya sebesar $190 juta. Perusahaan mengakui bahwa secara keseluruhan perusahaan telah menggelembungkan laba bersih setelah pajak sebesar lebih dari $1 miliar.
Pada awal kecurangan , manajemen menutup biaya audit Andersen dan menyarankan para mitra Andersen bahwa KAP bisa mendapatkan biaya tambahan melalui “pekerjaan khusus”. Akan tetapi Andersen mengidentifikasi praktik akuntansi yang tidak benar serta mengukur dampaknya pada laporan keuangan perusahaan. Andersen menagih kantor pusat perusahaan WMI sebesar $7,5 juta untuk biaya audit. Hal tersebut berlangsung selama periode tuuh tahun. Namun, Andersen juga menagih biaya sebesar $11,8 juta untuk biaya lain diantaranya banyak yang terkait dengan pajak, layanan konsultasi, dan masalah regulasi. Selain itu entitas yang terkait, Andersen Consulting juga menagih kantor pusat WMI sebesar $6 juga untuk tambahan biaya non audit.
Namun, walaupun bersalah, Arthur Andersen tidak dipecat sebagai auditor WMI sampai tahun 2010. Menurut komite audit, Arthur Andersen terus membantu pemeriksaan akuntansi. “jika anda ingin menemukan dimana tulang dikuburkan, … ‘anda harus menggunakan anjing.’”. Arthur Andersen dan WMI telah digugat untuk beberapa class action oleh banyak pemegang saham yang marah. Tidak mengherankan jika timbul keyakinan bahwa para pemegang saham akan ditempatkan pada manajemen WMI dan pengumuman laba akan dating terkikis secara parah
.
Pertanyaan yang perlu dibahas:
         1.         Mengapa Arthur Andersen tidak menentang keinginan management WMI?
         2.         Apakah aspek – aspek model manajemen resiko yang keliru dipertimbangkan oleh mitra Arthur Andersen?
         3.         Kepada siapakah seharusnya Arthur Andersen dapat mengeluhkan jika management WMI bertindak tidak benar?
         4.         Apakah Dewan Direksi WMI dan komite audit melakukan pekerjaannya?
         5.         Apakah denda yang dikenakan cukup tinggi?
         6.         Apakah seharusnya anda menggunakan “Anjing” yang sama untuk menemukan “Tulang” dalam suatu skandal akuntansi?
1.      Mengapa Arthur Andersen tidak menentang keinginan management WMI?
Jawab: Karena, Arthur Andersen tertarik untuk menerima tawaran uang sebesar $11,8 juta dari WMI diluar gaji pokok audit sebesar $7,5 juta untuk melakukan kecurangan keuangan yang besar, yaitu memanipulasi hasil keuangan perusahaan untuk memenuhi target laba yang telah ditentukan dengan menghilangkan dan menunda beban periode berjalan. Selain biaya tersebut ada sebuah entitas yang terkait yaitu Andersen Consulting yang menagih perusahaan WMI sekitar $6 juta untuk biaya tambahan non audit.

2.      Apakah aspek-aspek model manajemen resiko yang keliru dipertimbangkan oleh mitra Arthur Andersen?
Jawab : Kebijakan akuntansi yang agresif dan ketika probabilitas dan pertumbuhan riil melambat pada awal tahun 1990an. Dean Buntrock mulai memanipulasi laporan keuangan perusahaan untuk menjaga tampilan kesuksesan perusahaan.

3.      Kepada siapakah seharusnya Arthur Andersen dapat mengeluhkan jika manajemen WMI bertindak tidak benar ?
Jawab :
Komite Audit American Institute Certified of Publik Accountants (AICPA) menerbitkan SAS no. 60 dan 61 yang bertujuan untuk menciptakan link antara auditor dengan pemilik, yakni mela lui komunikasi antara auditor independen dengan komite audit. Hal penting yang disebutkan dalam standar tersebut, antara lain pengungkapan kelemahan pengendalian internal , adanya perbedaan pendapat dengan manajemen, pengaruh dari kebijakan akuntansi tertentu yang signifikan, serta kendala yang dihadapi dalam melakukan audit.

4.      Apakah Dewan Direksi WMI dan Komite Audit melakukan pekerjaannya?
Jawab: Tidak, hal ini terbukti oleh WMI melakukan kecurangan keuangan yang besar, yaitu memanipulasi hasil keuangan perusahaan untuk memenuhi target laba yang telah ditentukan dengan menghilangkan dan menunda beban periode berjalan. Mereka melakukan banyak praktik akuntansi yang tidak benar untuk mencapai tujuan diantaranya yaitu :
·         Menghindari beban penyusutan truk sampah dengan emnetapkan nilai yang tidak mendukung dan meningkat sisa, serta memperpanjang masa manfaat.
·         Menetapkan nilai sisa dengan sewenang – wenang pada aset lain yang sebelumnya tidak memiliki nilai sisa.
·         Gagal untuk mencatat beban penurunan nilai dari tempat pembuangan sampah karena telah dipenuhi dengan sampah.
·         Menolak untuk mencatat beban yang  diperlukan untuk menghapus biaya akibat ketidak suksesan dan pengabaian proyek pengembangan tempat pembuangan sampahnya.
·         Cadangan lingkungan yang meningkat (Kewajiban) sehubungan dengan akuisisi sehingga kelebihan cadangan dapat digunakan untuk menghindari pencatatan beban usaha yang terkait.
·         Mengkapitalisasi berbagai biaya secara tidak benar.
·         Gagal untuk membentuk cadangan yang cukup (Kewajiban) untuk membayar pajak penghasilan dan biaya – biaya lainnya.

5.      Apakah denda yang dikenakan cukup tinggi?
Jawab : Tidak, karena perusahaan telah melakukan penggelembungan dana sebesar $3,54 miliar, sedangkan Arthur Anderson membayar denda hanya sebesar $7 Juta dan WMI membayar denda hanya sebesar $677 Juta, dengan kontribusi dari Arthur Anderson sebesar $95 Juta.

6.      Apakah seharusnya anda menggunakan “Anjing” yang sama untuk menemukan “Tulang” dalam suatu skandal akuntansi?
Jawab : Seharusnya menggunakan “Anjing” yang berbeda agar “Tulang” dalam skandal akuntansi yang ditemukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa ada manipulasi dan kecurangan laporan keuangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar