Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:
• Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
• Pola persebaran sumber daya
• Distribusi pendapatan
TUJUAN DAN FUNGSI :
Tujuan Kebijakan Fiskal Mencapai atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya:
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
• Memperluas lapangan kerja dalam rangka mengurangi pengangguran dan menanggulangi kemiskinan.
• Menstabilkan harga-harga barang, khususnya mengatasi inflasi.
Fungsi APBN sebagai piranti kebijakan fiskal Sebagai rencana kerja dan keuangan tahunan Pemerintah, APBN mengemban fungsi: Otorisasi : sebagai dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja negara Perencanaan : sebagai pedoman untuk merencanakan kegiatan Pengawasan : sebagai pedoman untuk menilai kesesuaian antara pelaksanaan dengan ketentuan.
KEBIJAKAN FISKAL 2009 :
Di bidang Pendapatan Negara, antara lain : Pemberian pajak ditanggung pemerintah (DTP) : PPh panas bumi dan bunga obligasi internasional, PPN minyak goreng, PPN BBM bersubsidi, PPN impor (PDRI) dan bea masuk impor (PDRI).
Amandemen UU PPN Di bidang Belanja Negara, antara lain : Peningkatan stimulus melalui pembangunan infrastruktur Pengalokasian anggaran subsidi yang lebih tepat sasaran untuk menjaga stabilitas harga dan perlindungan kesejahteraan masyarakat Perlindungan sosial, diantaranya melalui pendidikan, kesehatan, dan PNPM Peningkatan kesejahteraan aparatur negara dan pensiunan
Sumber : http://www.wiziq.com/tutorial/39767-Kebijakan-Fiskal
Minggu, 15 Mei 2011
Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor ( variabel ) yang akan dijadikan faktor/ variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan ( Suroso, 1993 ).
Strategi pembangunan adalah merupakan suatu cara untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatkan kinerja.
Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan "Apa tujuan yang hendak dicapai ?"
Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Sebelum orde baru strategi pembangunan ekonomi di indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecenderungan yang lebih menitikberatkan pada tujuan-tujuan politik, dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru , strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk menekan laju inflasi yang cukup tinggi.
Dari keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan strategi berwawasan ruang. Strategi tersebut dipertegas dengan ditetapkannya sasaran dan titik berat setiap repelita, yaitu :
• Repelita I : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahapan selanjutnya.
• Repelita II : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
• Repelita III : meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan menigkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
• Repelita IV : meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjjtkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
http://karokab.go.id/in/index.php?option=com_content&view=article&id=136&Itemid=112
Strategi pembangunan adalah merupakan suatu cara untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatkan kinerja.
Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan "Apa tujuan yang hendak dicapai ?"
Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Sebelum orde baru strategi pembangunan ekonomi di indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecenderungan yang lebih menitikberatkan pada tujuan-tujuan politik, dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru , strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk menekan laju inflasi yang cukup tinggi.
Dari keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan strategi berwawasan ruang. Strategi tersebut dipertegas dengan ditetapkannya sasaran dan titik berat setiap repelita, yaitu :
• Repelita I : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahapan selanjutnya.
• Repelita II : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
• Repelita III : meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan menigkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
• Repelita IV : meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjjtkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
http://karokab.go.id/in/index.php?option=com_content&view=article&id=136&Itemid=112
Hambatan Perdagangan Internasional
Dalam perdagangan Internasional kita sering menghadapi beberapa hambatan diantaranya adalah :
Tarif adalah pajak impor, yang dikumpulkan oleh pemerintah federal dan yang meningkatkan harga barang ke konsumen. Juga dikenal sebagai atau cukai bea masuk, tarif biasanya bertujuan untuk membatasi impor pertama dan kedua untuk meningkatkan pendapatan.
Kuota adalah batas pada jumlah jenis tertentu yang baik yang dapat diimpor ke negara itu. kuota bisa menjadi baik sukarela atau secara hukum ditegakkan.
Pengaruh tarif dan kuota adalah sama: untuk membatasi impor dan melindungi produsen domestik dari kompetisi asing.Sebuah tarif meningkatkan harga barang asing di luar harga ekuilibrium pasar, yang mengurangi permintaan.Sebuah kuota membatasi pasokan kuantitas tertentu, yang meningkatkan harga di luar tingkat ekuilibrium pasar dan dengan demikian menurunkan permintaan.
Selain hambatan tarif dalam perdagangan internasional juga terdapat hambatan nontarif.Hambatan nontarif lainnya termasuk pengepakan dan pengiriman peraturan, pelabuhan dan bandara izin, dan prosedur kepabeanan berat, yang semuanya dapat memiliki anti-impor yang sah atau murni agenda, atau keduanya.
Sumber: http://risqagusfirhanalova.blogspot.com/2011/05/hambatan-perdagangan-internasional.html
Tarif adalah pajak impor, yang dikumpulkan oleh pemerintah federal dan yang meningkatkan harga barang ke konsumen. Juga dikenal sebagai atau cukai bea masuk, tarif biasanya bertujuan untuk membatasi impor pertama dan kedua untuk meningkatkan pendapatan.
Kuota adalah batas pada jumlah jenis tertentu yang baik yang dapat diimpor ke negara itu. kuota bisa menjadi baik sukarela atau secara hukum ditegakkan.
Pengaruh tarif dan kuota adalah sama: untuk membatasi impor dan melindungi produsen domestik dari kompetisi asing.Sebuah tarif meningkatkan harga barang asing di luar harga ekuilibrium pasar, yang mengurangi permintaan.Sebuah kuota membatasi pasokan kuantitas tertentu, yang meningkatkan harga di luar tingkat ekuilibrium pasar dan dengan demikian menurunkan permintaan.
Selain hambatan tarif dalam perdagangan internasional juga terdapat hambatan nontarif.Hambatan nontarif lainnya termasuk pengepakan dan pengiriman peraturan, pelabuhan dan bandara izin, dan prosedur kepabeanan berat, yang semuanya dapat memiliki anti-impor yang sah atau murni agenda, atau keduanya.
Sumber: http://risqagusfirhanalova.blogspot.com/2011/05/hambatan-perdagangan-internasional.html
Proses Penyusunan Anggaran
Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu untuk melaksanakan suatu program
Proses Penyusunan Anggaran
Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi 2, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).
1). Dari Atas ke Bawah ( top-down )
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalanan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah, yaitu :
1. Metode kemampuan ( the affordable method ), yaitu metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mempertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
2. Metode pembagian semena-mena ( Arbitrary allocation method ), yaitu proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya.
3. Metode persentase penjualan ( Percentage of sales ), yaitu menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan presentase peningkatan penjualan dilapangan.
4. Melihat pesaing ( competitive parity ) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya.
5. Pengembalian investasi ( return of investment ) yitu pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya.
2). Dari Bawah ke Atas ( Bottom-up )
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah diterapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran. Ada 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yaitu :
1. Metode tujuan dan tugas ( Objective and task method ) yaitu dengan menegaskan pada penentusn tujun dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan pekiraan anggaran yang dibutuhkan utuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
2. Metode pengembalian berkala ( payout planning ) yaitu menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akam mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima hasil penjualan. Tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break event point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah masuk tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
3. Metode perhitungan kuantitatif ( Quantitative models ) yaitu mengguakan perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukan dalam kommputer dengan teknis analisis regresi berganda ( multiple regresion analysis ). Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran
Proses Penyusunan Anggaran
Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi 2, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).
1). Dari Atas ke Bawah ( top-down )
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalanan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah, yaitu :
1. Metode kemampuan ( the affordable method ), yaitu metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mempertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
2. Metode pembagian semena-mena ( Arbitrary allocation method ), yaitu proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya.
3. Metode persentase penjualan ( Percentage of sales ), yaitu menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan presentase peningkatan penjualan dilapangan.
4. Melihat pesaing ( competitive parity ) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya.
5. Pengembalian investasi ( return of investment ) yitu pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya.
2). Dari Bawah ke Atas ( Bottom-up )
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah diterapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran. Ada 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yaitu :
1. Metode tujuan dan tugas ( Objective and task method ) yaitu dengan menegaskan pada penentusn tujun dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan pekiraan anggaran yang dibutuhkan utuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
2. Metode pengembalian berkala ( payout planning ) yaitu menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akam mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima hasil penjualan. Tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break event point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah masuk tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
3. Metode perhitungan kuantitatif ( Quantitative models ) yaitu mengguakan perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukan dalam kommputer dengan teknis analisis regresi berganda ( multiple regresion analysis ). Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran
Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M)
Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
2. Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham.
Faktor-Faktor Penentu Investasi
Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan suatu analisis terlebih dahulu dalam menentukan keputusan investasinya. Untuk melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus dianalisis, yaitu:
1. Analisis kondisi makroekonomi
2. Analisis pada jenis industri
3. Analisis fundamental suatu perusahaan
Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi adalah melakukan analisis terhadap variabel-variabel makro, tahap analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian suatu negara secara makro dalam proses suatu investasi
http://putracenter.net/2009/06/29/definisi-investasi-dan-faktor-penentu-investasi/
id.wikipedia.org/wiki/Investasi
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M)
Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
2. Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham.
Faktor-Faktor Penentu Investasi
Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan suatu analisis terlebih dahulu dalam menentukan keputusan investasinya. Untuk melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus dianalisis, yaitu:
1. Analisis kondisi makroekonomi
2. Analisis pada jenis industri
3. Analisis fundamental suatu perusahaan
Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi adalah melakukan analisis terhadap variabel-variabel makro, tahap analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian suatu negara secara makro dalam proses suatu investasi
http://putracenter.net/2009/06/29/definisi-investasi-dan-faktor-penentu-investasi/
id.wikipedia.org/wiki/Investasi
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga disuatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya tahun 1665
Beberapa konsep pendapatan nasional :
1). Produk Domesti Bruto GDP)
GDP merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi didalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama setahun. Dalam perhitungan GDP ini termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan / orang asing yang beroperasi diwilayah negara yang bersangkutan. barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, oleh sebab itu jumlah yang didapat dari GDP dianggap bersifat kotor/ bruto.
2). Produk Nasional Bruto (GNP)
GNP meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun. Termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada diluar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi diwilayah negara tersebut.
3). Produk nasional Neto (NNP)
NNP adalah GNP dikurangi depresiasi barang modal (sering disebut replacement). Replacement pergantian barang modal/ penyusutan bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun kecil.
4). Pendapatan Nasional Neto (NNI)
NNI adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. NNI diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
5). Pendapatan Perseorangan (PI/personal income)
PI adalah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer. untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan, laba yang tidak dibagi, dan iuran pensiun.
6). Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI/disposible income)
DI adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjaditabungan yang disalurkan menjadi investasi. DI diperoleh dari PI dikurangi dengan pajak langsung. pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak.
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu :
1). Pendekatan pendapatan, yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba ) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
2). Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu.
3). Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Manfaat perhitungan pendapatan nasional :
1. mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
2. mendapatkan data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode.
3. untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional.
http://tikadianpertiwi.blogspot.com/2011/04/pendapatan-nasional.html
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya tahun 1665
Beberapa konsep pendapatan nasional :
1). Produk Domesti Bruto GDP)
GDP merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi didalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama setahun. Dalam perhitungan GDP ini termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan / orang asing yang beroperasi diwilayah negara yang bersangkutan. barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, oleh sebab itu jumlah yang didapat dari GDP dianggap bersifat kotor/ bruto.
2). Produk Nasional Bruto (GNP)
GNP meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun. Termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada diluar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi diwilayah negara tersebut.
3). Produk nasional Neto (NNP)
NNP adalah GNP dikurangi depresiasi barang modal (sering disebut replacement). Replacement pergantian barang modal/ penyusutan bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun kecil.
4). Pendapatan Nasional Neto (NNI)
NNI adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. NNI diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
5). Pendapatan Perseorangan (PI/personal income)
PI adalah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer. untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan, laba yang tidak dibagi, dan iuran pensiun.
6). Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI/disposible income)
DI adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjaditabungan yang disalurkan menjadi investasi. DI diperoleh dari PI dikurangi dengan pajak langsung. pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak.
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu :
1). Pendekatan pendapatan, yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba ) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
2). Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu.
3). Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Manfaat perhitungan pendapatan nasional :
1. mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
2. mendapatkan data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode.
3. untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional.
http://tikadianpertiwi.blogspot.com/2011/04/pendapatan-nasional.html
SISTEM PELAKU EKONOMI
Tiga pelaku ekonomi dan system perekonomian Indonesia yaitu:
1. Pemerintah Kegiatan ekonomi pemerintah didasarkan pada UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3 dengan mendirikan BUMN yang memiliki 4 peranan penting:
a. Melaksanakan amanat UUD 1945 pasal 33.
b. Melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik.
c. Mencegah timbulnya monopoli swasta.
d. Melakukan kegiatan ekonomi yang tidak diminati swasta dan koperasi.
Kegiatan pemerintah sebagai pelaku ekonomi melalui pendirian BUMN memiliki kegiatan sebagai berikut:
a. Produksi Kegiatan produksi dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional,yaitu meningkatkan kesejateraan rakyat. Contoh : jasa pos,transportasi,perbankan,air minum dan sebagainya.
b. Distribusi Hasil-hasil produksi yang dilakukan oleh BUMN agar dapat dinikmati oleh seluruh rakyat harus didistribusikan, termasuk distribusi lainnya yang perlu dilakukan oleh pemerintah. Contoh: hubungan telepon.kredit.
c. Konsumsi Kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menjalankan roda pemerintah dan pembangunan. Contoh: aspal,kendaraan bermotor,semen.
Kelemahan BUMN
Organisasi kaku dan birokratis
Penganbilan keputusan lambat
Banyak rugi
Kelebihan BUMN
Organisasi mantap
Memiliki kekuatan hokum yang kuat
Permodalan pasti dari pemerintah
Mengutamakan pelayanan umum
2. Swasta Keberadaan swasta dijamin oleh pasal 33 ayat 2,”bahwa cabang – cabang produksi yang tidak penting dan yang tidak menguasai hajad hidup orang banyak tidak dikuasai Negara. Berarti diperlukan peranan swasta
Perusahaan swasta adalah BUMS yang didirikan dan dimodali oleh perorangan /badan.
Peranan perusahaan swasta:
Membantu pemerintah meningkatkan pendapatan Negara.
Membantu pemerintah memperoleh devisa non- migas
Menyediakan kesempatan kerja.
Kebaikan BUMS
Meningkatkan pendapatan dan devisa.
Menambah lapangan kerja
Keburukan BUMS
Sering menimbulk persaingan yang tidak sehat
Tidak mengutamakan kepentingan bersama.
3. Koperasi Kegiatan koperasi dalam perekonomian Indonesia dijamin oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang – seorang atau badan hokum koperasi. Pada prinsipnya koperasi menggerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Tanggung jawab para anggota koperasi terbatas yaitu sebesar simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan. Resiko kerugian menjadi tanggung jawab bersama.
Peranan koperasi:
Alat pendemokrasi ekonomi
Sebagai soko guru perekonomian Indonesia.
Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejateraan rakyat.
Kebaikan koperasi:
Anggota dan pengurus bertanggung jawab bersama
Kekuataan mengakar dan menyebar sehingga dapat menjadi organisasi yang kuat.
Mengutanakan kepentingan bersama.
Keburukan koperasi
Kualitas sumber daya manusia rata – rata kurang
Permodalan terbatas
Kurang mandiri
Diambil dari sumbet BUKU PAKET PRIMAGAMA KELAS 9 SMP
1. Pemerintah Kegiatan ekonomi pemerintah didasarkan pada UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3 dengan mendirikan BUMN yang memiliki 4 peranan penting:
a. Melaksanakan amanat UUD 1945 pasal 33.
b. Melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik.
c. Mencegah timbulnya monopoli swasta.
d. Melakukan kegiatan ekonomi yang tidak diminati swasta dan koperasi.
Kegiatan pemerintah sebagai pelaku ekonomi melalui pendirian BUMN memiliki kegiatan sebagai berikut:
a. Produksi Kegiatan produksi dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional,yaitu meningkatkan kesejateraan rakyat. Contoh : jasa pos,transportasi,perbankan,air minum dan sebagainya.
b. Distribusi Hasil-hasil produksi yang dilakukan oleh BUMN agar dapat dinikmati oleh seluruh rakyat harus didistribusikan, termasuk distribusi lainnya yang perlu dilakukan oleh pemerintah. Contoh: hubungan telepon.kredit.
c. Konsumsi Kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menjalankan roda pemerintah dan pembangunan. Contoh: aspal,kendaraan bermotor,semen.
Kelemahan BUMN
Organisasi kaku dan birokratis
Penganbilan keputusan lambat
Banyak rugi
Kelebihan BUMN
Organisasi mantap
Memiliki kekuatan hokum yang kuat
Permodalan pasti dari pemerintah
Mengutamakan pelayanan umum
2. Swasta Keberadaan swasta dijamin oleh pasal 33 ayat 2,”bahwa cabang – cabang produksi yang tidak penting dan yang tidak menguasai hajad hidup orang banyak tidak dikuasai Negara. Berarti diperlukan peranan swasta
Perusahaan swasta adalah BUMS yang didirikan dan dimodali oleh perorangan /badan.
Peranan perusahaan swasta:
Membantu pemerintah meningkatkan pendapatan Negara.
Membantu pemerintah memperoleh devisa non- migas
Menyediakan kesempatan kerja.
Kebaikan BUMS
Meningkatkan pendapatan dan devisa.
Menambah lapangan kerja
Keburukan BUMS
Sering menimbulk persaingan yang tidak sehat
Tidak mengutamakan kepentingan bersama.
3. Koperasi Kegiatan koperasi dalam perekonomian Indonesia dijamin oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang – seorang atau badan hokum koperasi. Pada prinsipnya koperasi menggerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Tanggung jawab para anggota koperasi terbatas yaitu sebesar simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan. Resiko kerugian menjadi tanggung jawab bersama.
Peranan koperasi:
Alat pendemokrasi ekonomi
Sebagai soko guru perekonomian Indonesia.
Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejateraan rakyat.
Kebaikan koperasi:
Anggota dan pengurus bertanggung jawab bersama
Kekuataan mengakar dan menyebar sehingga dapat menjadi organisasi yang kuat.
Mengutanakan kepentingan bersama.
Keburukan koperasi
Kualitas sumber daya manusia rata – rata kurang
Permodalan terbatas
Kurang mandiri
Diambil dari sumbet BUKU PAKET PRIMAGAMA KELAS 9 SMP